Cara Follow Up Interview Kerja Agar Dibalas Rekruter
Setelah mengikuti interview kerja, banyak calon karyawan yang menunggu kabar dari perusahaan dengan harapan dapat segera mendapatkan jawaban. Namun, tidak jarang perusahaan membutuhkan waktu untuk menentukan kandidat yang akan diterima. Dalam situasi ini, melakukan follow up atau tindak lanjut kepada rekruter menjadi langkah yang bijaksana untuk menunjukkan ketertarikan dan komitmenmu terhadap posisi yang dilamar.
Namun, bagaimana cara melakukan follow up yang efektif agar mendapatkan respons positif dari rekruter? Dalam artikel ini, kita akan membahas cara follow up interview kerja yang profesional dan tepat waktu agar peluang kamu diterima semakin besar.
Mengapa Follow Up Interview Penting?
Melakukan follow up setelah interview memiliki beberapa manfaat penting, baik untuk kamu sebagai pelamar maupun bagi rekruter.
1. Menunjukkan Ketertarikan pada Posisi
Dengan melakukan follow up, kamu menunjukkan kepada rekruter bahwa kamu benar-benar serius dengan posisi yang dilamar. Ini akan memberikan kesan positif bahwa kamu antusias dan ingin segera berkontribusi di perusahaan tersebut.
2. Memastikan Proses Rekrutmen Tetap Berjalan
Kadang kala, proses rekrutmen bisa memakan waktu yang lebih lama dari perkiraan. Dengan follow up, kamu bisa memastikan bahwa proses rekrutmen masih berjalan dan kamu masih dipertimbangkan untuk posisi tersebut.
3. Menunjukkan Sikap Proaktif
Follow up juga bisa menjadi bukti sikap proaktif yang kamu miliki. Bagi rekruter, hal ini bisa menjadi nilai tambah, karena menunjukkan bahwa kamu memiliki inisiatif dan kemampuan komunikasi yang baik.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Follow Up?
Waktu follow up adalah faktor krusial dalam proses tindak lanjut setelah interview. Terlalu cepat menghubungi rekruter bisa terkesan kurang sabar, sementara jika terlalu lama bisa memberikan kesan tidak tertarik.
1. Tanyakan Timeline pada Akhir Interview
Sebelum meninggalkan sesi interview, sebaiknya tanyakan kapan kamu bisa mengharapkan kabar dari rekruter. Ini akan memberikan gambaran mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan follow up. Jika rekruter mengatakan bahwa keputusan akan keluar dalam seminggu, berikan waktu setidaknya satu minggu sebelum menghubungi mereka.
2. Tunggu 3-5 Hari Kerja
Jika tidak ada informasi pasti mengenai timeline rekrutmen, sebaiknya tunggu 3 hingga 5 hari kerja setelah interview. Rentang waktu ini umumnya sudah cukup untuk memberikan kesempatan kepada rekruter menyelesaikan evaluasi awal, tanpa terkesan terburu-buru.
3. Hindari Follow Up pada Hari Senin atau Jumat
Hari Senin biasanya adalah hari yang sibuk bagi banyak orang di tempat kerja, sementara Jumat adalah hari yang cenderung ditujukan untuk menyelesaikan pekerjaan mingguan. Maka dari itu, follow up yang ideal dilakukan pada hari Selasa hingga Kamis, saat suasana kerja lebih stabil.
Cara Follow Up Interview yang Baik dan Benar
Untuk membuat follow up kamu dibalas oleh rekruter, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan.
1. Gunakan Email sebagai Media Utama
Email adalah media yang paling profesional untuk follow up interview. Hindari menggunakan media sosial atau pesan singkat kecuali memang diminta oleh rekruter. Selain terlihat lebih sopan, email juga memberi rekruter waktu untuk merespons dengan baik.
2. Tulis Subjek Email yang Jelas dan Menarik
Subjek email yang singkat namun jelas sangat penting untuk memastikan email follow up kamu tidak terlewat oleh rekruter. Contoh subjek yang baik antara lain:
“Follow Up Interview untuk Posisi [Nama Posisi]”
“Tindak Lanjut Interview – [Nama Lengkap]”
“Terima Kasih dan Follow Up Interview untuk [Nama Posisi]”
3. Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
Mulailah email dengan ucapan terima kasih kepada rekruter atas kesempatan interview yang diberikan. Ini menunjukkan sikap sopan santun dan apresiasi terhadap waktu yang telah mereka luangkan untuk bertemu denganmu.
Contoh Kalimat: “Thank you very much for the opportunity to interview for the [Job Position] position. I really appreciate the time and effort you took to share more about the role and your company.”
4. Nyatakan Ketertarikan Kembali pada Posisi
Sampaikan kembali ketertarikanmu terhadap posisi yang dilamar dan jelaskan dengan singkat alasan kamu merasa cocok untuk peran tersebut. Ini bisa menjadi pengingat bagi rekruter tentang poin-poin penting dari keahlianmu.
Contoh Kalimat: “I am very excited about the possibility of joining your team at [Company Name]. I believe my background in [your field of expertise] aligns well with the requirements of the role, and I am enthusiastic about the potential to contribute to your team.”
5. Mintalah Update dengan Sopan
Setelah menyatakan ketertarikan, mintalah update mengenai proses rekrutmen dengan bahasa yang sopan dan tidak menuntut. Pastikan bahwa kalimat yang kamu gunakan memberikan kesan bahwa kamu menghargai waktu mereka.
Contoh Kalimat: “I would appreciate any updates you could provide regarding the hiring process and the timeline for the next steps. I look forward to hearing from you soon.”
6. Akhiri dengan Ucapan Terima Kasih dan Informasi Kontak
Akhiri email dengan mengucapkan terima kasih lagi dan sediakan informasi kontak yang dapat dihubungi. Ini penting untuk memudahkan rekruter menghubungimu kembali jika mereka membutuhkan informasi tambahan.
Contoh Penutup: “Thank you again for considering my application. Please feel free to contact me via email or phone if there is any additional information I can provide.”
Best regards,
[Your Name]
[Your Phone Number]
[Your Email Address]
Tips Tambahan Agar Follow Up Kamu Dibalas Rekruter
Selain cara follow up yang tepat, berikut adalah beberapa tips tambahan agar email kamu lebih mungkin dibalas oleh rekruter.
1. Singkat dan Padat
Pastikan email follow up kamu singkat dan padat. Hindari paragraf yang terlalu panjang, dan fokuslah pada poin-poin penting. Ini akan memudahkan rekruter untuk membaca dan merespons dengan cepat.
2. Hindari Menggunakan Bahasa yang Terlalu Formal
Meskipun email follow up harus sopan, hindari penggunaan bahasa yang terlalu kaku atau formal. Usahakan untuk tetap profesional namun dengan bahasa yang lebih santai dan mudah dipahami.
3. Periksa Kembali Tata Bahasa dan Ejaan
Kesalahan tata bahasa atau ejaan bisa memberikan kesan kurang perhatian terhadap detail. Pastikan untuk memeriksa email kamu secara teliti sebelum mengirimkannya. Gunakan alat bantu seperti aplikasi pemeriksa ejaan jika perlu.
4. Jangan Mengirim Follow Up Berkali-kali
Jika belum ada balasan setelah follow up pertama, tunggu satu minggu sebelum mencoba menghubungi lagi. Mengirimkan follow up terlalu sering bisa memberikan kesan mendesak dan kurang profesional.
Kesimpulan
Melakukan follow up setelah interview adalah langkah yang penting untuk menunjukkan ketertarikan dan antusiasme kamu terhadap posisi yang dilamar. Dengan menggunakan waktu yang tepat, email yang profesional, dan kata-kata yang sopan, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan balasan dari rekruter.
Ingatlah bahwa setiap langkah dalam follow up harus dilakukan dengan bijak. Mulailah dengan ucapan terima kasih, nyatakan ketertarikanmu dengan singkat, dan minta update proses rekrutmen dengan sopan. Jangan lupa untuk selalu mengecek tata bahasa dan ejaan, serta bersabar menunggu balasan dari rekruter. Semoga tips ini membantu kamu dalam menghadapi proses seleksi kerja dengan lebih percaya diri!